Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

26 Juli 2025   32 kali  
Dindikbud Lumajang Gelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam Tahap 1, Tingkatkan Kualitas Guru dan Kepala Sekolah di Lumajang
Dindikbud Lumajang Gelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam Tahap 1, Tingkatkan Kualitas Guru dan Kepala Sekolah di Lumajang

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang bersama dengan Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Timur menggelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) Tahap 1 untuk 395 peserta yang berlangsung mulai 26 Juli 2025 sampai 31 Juli 2025, yang terdiri dari kepala sekolah dan guru jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni SMP Negeri 1 Sumbersuko dan SMP Negeri 1 Tempeh, tanggal  26 Juli 2025, untuk mengoptimalkan proses pembelajaran yang lebih mendalam dan berbasis pada kompetensi pedagogik yang relevan dengan tantangan pendidikan saat ini.

 

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha Mudiarto, yang dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lumajang, khususnya dalam hal kompetensi pedagogik para pendidik.

“Pelatihan ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi para pendidik kita untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kami berharap melalui kegiatan ini, para kepala sekolah dan guru dapat lebih memahami konsep pembelajaran yang lebih mendalam dan dapat diterapkan dalam proses pendidikan sehari-hari,” tegas Nugraha.

 

Dalam pelatihan ini, para peserta mengikuti sejumlah materi inti yang mendalam tentang konsep Pembelajaran Mendalam yang dapat langsung diimplementasikan di sekolah masing-masing. Salah satu materi yang paling mendasar adalah Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) dalam pembelajaran. Materi ini mengajarkan guru untuk mendorong siswa agar memiliki keyakinan bahwa kemampuan mereka bisa berkembang melalui usaha dan ketekunan, bukan hanya bergantung pada bakat alami. Pembelajaran mendalam, menurut pemateri, tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi, tetapi juga untuk membangun pola pikir yang positif dalam diri siswa.

 

Selanjutnya, kerangka kerja pembelajaran mendalam dipelajari untuk memberikan struktur yang jelas mengenai bagaimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan menyeluruh. Pembelajaran mendalam mengedepankan pengalaman belajar yang lebih mengarah pada pemecahan masalah nyata dan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran.

 

Dalam materi prinsip dan pengalaman belajar, peserta diajak untuk memahami pentingnya mendesain kegiatan belajar yang mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa dan menciptakan pengalaman yang mendalam. Prinsip ini bertujuan agar siswa tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata.

 

Selanjutnya, pelatihan ini juga membahas asesmen pada pembelajaran mendalam, yang mengajarkan guru tentang bagaimana mengukur perkembangan siswa secara lebih holistik, tidak hanya dari hasil tes tertulis, tetapi juga dari proses dan pengalaman belajar mereka. Perencanaan pembelajaran juga menjadi fokus, di mana peserta pelatihan diajarkan untuk merancang pembelajaran yang adaptif dan berbasis kompetensi.

 

Setelah mempelajari teori dan prinsip dasar, pelatihan berlanjut pada materi tentang implementasi dan refleksi pembelajaran mendalam. Di sini, peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi tentang praktik terbaik dan bagaimana menciptakan ruang untuk refleksi yang memungkinkan pengajaran yang lebih baik. Guru didorong untuk menilai tidak hanya hasil akhir, tetapi juga bagaimana proses pembelajaran bisa dioptimalkan melalui refleksi terus-menerus.

 

Terakhir, pelatihan ini memperkenalkan konsep inkuiri kolaboratif, yaitu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya kerja sama antar siswa, guru, dan bahkan orang tua untuk mengatasi masalah bersama. Dengan pendekatan ini, siswa belajar tidak hanya untuk mendapatkan jawaban, tetapi juga untuk bertanya dan menjelajahi lebih dalam.

 

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha Mudiarto, berharap agar seluruh peserta pelatihan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah. "Kami ingin para kepala sekolah dan guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membimbing siswa untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan," jelas Nugraha.

 

Melalui pelatihan ini, Dindikbud Lumajang bertujuan untuk menciptakan guru dan kepala sekolah yang lebih inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta tidak hanya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah mereka masing-masing, tetapi juga dapat menjadi teladan bagi guru-guru lain di lingkungan pendidikan Kabupaten Lumajang. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pendidikan di Kabupaten Lumajang dapat terus maju dan berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman. (Dikbudlmj-ysn)

Banyak Dibaca