Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

06 Agustus 2025   53 kali  
Dindikbud Lumajang Gelar Kemah Budaya 2 Tahun 2025, Tingkatkan Kesadaran Siswa terhadap Warisan Budaya Kabupaten Lumajang
Dindikbud Lumajang Gelar Kemah Budaya 2 Tahun 2025, Tingkatkan Kesadaran Siswa terhadap Warisan Budaya Kabupaten Lumajang

Setelah sukses digelar pada tahun 2024, Kemah Budaya 2 Tahun 2025 kembali diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang pada 5-6 Agustus 2025. Acara ini bertempat di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Kecamatan Senduro, dan diikuti oleh 136 peserta yang berasal dari 17 SMP dan MTs di seluruh Kabupaten Lumajang.

 

Kemah Budaya 2025 mengusung Perkemahan dengan Kultur Kebudayaan, yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini tidak hanya sekadar perkemahan, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran, kompetisi, dan pengenalan budaya lokal, terutama yang berkaitan dengan kuliner Krecek Bung dan musik tradisional Dhangglung.

 

Kepala Bidang Kebudayaan dan Pendidikan Masyarakat Dindikbud Kabupaten Lumajang, Muhammad Suhudi, dalam penuturannya menjelaskan bahwa Kemah Budaya merupakan program tahunan yang diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesadaran budaya siswa.

 

“Kemah Budaya ini kami rancang tidak hanya untuk mengenalkan kebudayaan kepada siswa, tetapi juga untuk mengajak mereka berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya daerah, khususnya Krecek Bung yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI),” ujar Suhudi.

 

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan musik Dhangglung, alat musik khas dari Lumajang, yang selama ini belum banyak dikenal oleh generasi muda. Dharma Cipta Nurkhaer, salah satu fasilitator di kegiatan ini, menambahkan bahwa peserta Kemah Budaya tidak hanya akan mempelajari teknik memainkan alat musik Dhangglung, tetapi juga akan diajarkan tentang sejarah dan filosofi dari musik tersebut.

 

Kemah Budaya 2025 diwarnai dengan berbagai lomba yang melibatkan kreativitas peserta dalam bidang kuliner dan seni. Salah satu lomba unggulan adalah Lomba Olahan Makanan Krecek Bung, di mana setiap peserta diminta untuk membuat berbagai kreasi kuliner berbahan dasar Krecek Bung, makanan khas Lumajang yang terbuat dari kulit kacang tanah. Para siswa diajak untuk mengembangkan kreativitas mereka dengan menciptakan berbagai menu yang dapat mengenalkan Krecek Bung ke ranah yang lebih luas.

 

Hasil lomba ini pun tidak mengecewakan, dengan SMPN 1 Senduro keluar sebagai juara pertama dalam kategori ini, disusul oleh SMPN 2 Tempeh dan SMPN 1 Tempeh sebagai juara kedua dan ketiga. Sementara itu, SMPN 1 Sukodono dan SMPN 1 Tekung masing-masing mendapatkan harapan 1 dan harapan 2.

 

Selain itu, lomba Praktik Musik Dhangglung juga diadakan untuk menguji keterampilan peserta dalam memainkan alat musik tradisional ini. SMPN 1 Pasirian meraih juara pertama, disusul oleh SMPN 1 Kunir dan SMPN 2 Pasirian di posisi kedua dan ketiga. Juara harapan diberikan kepada SMPN 1 Senduro dan SMPN 4 Lumajang, yang tampil dengan orisinalitas dan kreativitas dalam memainkan musik Dhangglung.

 

Selain lomba kuliner dan seni, Lomba Tenda Terbaik juga menjadi bagian dari kegiatan Kemah Budaya 2025. Lomba ini menilai kreativitas dan kekompakan tim dalam mendirikan tenda serta menciptakan area perkemahan yang rapi dan nyaman. Juara pertama diraih oleh SMPN 2 Tempeh, diikuti oleh SMPN 1 Senduro dan SMPN 1 Pasirian di posisi kedua dan ketiga.

 

Dengan dilaksanakannya Kemah Budaya 2 Tahun 2025, diharapkan tidak hanya menghasilkan juara dalam berbagai kategori, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif di kalangan pelajar akan pentingnya pelestarian budaya lokal dan bagaimana mereka dapat berperan dalam melestarikan dan mengenalkan kebudayaan tersebut.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha Mudiarto, mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun karakter dan identitas budaya di kalangan siswa, yang akan terus berlanjut dan berkembang di tahun-tahun berikutnya.

 

“Kami berharap Kemah Budaya tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga bagian dari upaya kita bersama untuk menciptakan generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berbudaya dan memiliki kepedulian terhadap kelestarian budaya kita,” ujarnya.

 

Kemah Budaya 2025 ini menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan karakter dapat dipadukan dengan kegiatan budaya yang mendalam, memberi siswa kesempatan untuk belajar tidak hanya dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung di lapangan. Sebagai kegiatan tahunan, Dindikbud Lumajang berencana untuk terus memperluas dan memperkaya Kemah Budaya, menjadikannya sebagai ajang penting dalam membangun generasi muda yang sadar budaya dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial mereka. (Dikbudlmj-ysn)

Banyak Dibaca